Senin, 03 Januari 2011

BERANI KERJA RESIKO TINGGI


Merasa pekerjaan kita paling berat dan beresiko tinggi ? mesti lihat kerja mereka ini dulu …..
Selama melamar pekerjaan impian biasanya kita mencari fasilitas dan jenis pekerjaan yang enak dan nyaman, plus jam kerja yang jelas alias bisa sampai rumah pukul enam sore, teng !
Tapi ada beberapa cewek yang memilih untuk meninggalkan semua kenyamanan tersebut dan berkutat dengan resiko yang cukup besar. Ngga hanya butuh fisik oke ( jam kerja bisa 24 jam sehari ), mereka juga harus bekerja di bawah tekanan, bahkan mengancam nyawa mereka! malah penasaran dan pengen mencoba ? baca dulu beberapa tips disini.

PEREMPUAN = LEMAH ?
Suka atau tidak, kondisi fisik perempuan yang umumnya nggak sekuat laki-laki sering menghambat kita bisa bekerja di bidang yang membutuhkan kemampuan fisik sangat prima.
Masyarakat kita masih beranggapan kalau perempuan memeilki fisik yang lebih lemah. Karena itu, mereka jarang disertakan dalam pekerjaan beresiko tinggi seperti di kilang ( eksplorasi) minyak. Kalau disertakan, dikhawatirkan mereka hanya menjadi beban karena harus dijaga dan dilindungi.
Nggak hanya itu, perempuan juga dianggap lebih emosional dan gampang panic sehingga terkesan ‘kurang pantas’ untuk bekerja lapangan. Perempuan dianggap tidak bisaberpikir jernih bila ada hal yang terjadi di luar kendali. Maklum , pekerjaan lapangan mengharuskan kita untuk berpikir cepat dan mengambil keputusan cepat pula.
Namun bukan berarti perempuan tidak bisa menjalankan profesi-profesi beresiko tinggi. Yang penting , dari awal mereka harus sadar dan siap dengan segala konsekuensi profesi mereka.
NGGAK MUDAH
Kalau kita memang tertarik pada pekerjaan-pekerjaan beresiko tinggi, nggak ada salhnya untuk terjun dan ‘menyelaminya’ danharus siap dengan segala resikonya.

• Rentan Penyakit
Salah satu konsekuensi yang harus dihadapi saat masuk di pekerjaan beresiko adalah menderita penyakit baru. Misalnya dokter yang tiap hari harus menghadapi orang-orang sakit beresiko banget tertular berbagai macam penyakit . dari ‘sekadar’ sakit mata, hingga penyakit mematikan seperti AIDS atau SARS. Terbukti, salah satu perawat di rumah sakit di Jakarta ada yang terindikasi terinfeksi flu burung.
Selain ituwanita yang bekerja di sumur pengeboran minyak juga rawan menderita gangguan pendengaran, karena suasana kerja yang sangat bising dapat membahayakan pendengaran kita.

• Korban Kriminal
am kerja yang tidak menentu tidak jarang bikin cewek yang berprofesi sebagai wartawan atau dokter harus masuk malam hari dan pulang keesokan harinya. Jika bepergian malam hari sendirian, kemungkinan menjadi incaran orang jahat seperti penodongan akan makin besar.
Perempuan memang lebih riskan menjadi korban kejahatan, bahkan perempuan sering kali jadi korban pelecehan seksual.
Sedangkan lelaki hamper tidak pernah mengalami plecehan seksual. Tidak disangkal perempuan masih dianggap sebagai objekseks, sehingga sering ‘ dikerjai’ . ada baiknya perempuan memiliki keahlian bela diri untuk melindungi dirinya sendiri dari ancaman penjahat.

• Nyawa Terancam
Tidak jarang juga kematian bisa menimpa perempuan yang menjalani profesi beresiko tinggi. Misalnya seorang pekerja social yang bertugas di daerah rawan gempa atau bencana seperti di aceh. Jika tidak waspada menghadapi gempa susulan bisa jadi kita menjadi korban berikutnya.

I WILL SURVIVE !
Berbagai profesi beresiko tinggi seperti wartawan, pekerja social, ahli geologi, insinyur pertambangan, maupun dokter memiliki konsekuensi tidak sedikit. Namun bukan berarti tidak bisa diatasi, asal tahu triknya, kita bisa bertahan bahkan sukses ( dan selamat) bekerja di bidang berbahaya tersebut.
• Siap Mental
Sejak awal bekerja kita harus mengenali kemampuan kita sesungguhnya. Apakah kita mampu bekerja di pertambangan yang mengharuskan kita masuk ke lubang-lubang gelap? Kalau ada perasaan takut atau was-was, kita juga harus belajar untuk menghilangkan rasa takut itu.
Jika seseorang bisa menangani rasa takut dan emosinya, maka kemungkinan dia untuk bertahan dengan pekerjaannya sangat besar.
Meskipun perempuan , kita harus bisa bekerja sama dengan anggota tim kita yang kebanyakan laki-laki. Jadi sebisa mungkin , hindari pikiran ‘ saya kan perempuan, jadi jangan di kasih tugas berat’ kalau pkiran itu masih ada , bisa-bisa kita hanya merepotkan tim kita.

• Kondisi Prima
Tubuh kuat ngga berarti harus memiliki otot besi. Modal utama kita adalah badan yang sehat. Jadi, usahakan menjaga kesehatan dengan minumberbagai macam vitamin, supaya kekebalan tubuh meningkat. Nggak mau, kan, pas kita sudah niat mau menjadi relawan di aceh, eh….kita malah jadi salah satu korban yang kelelahan.
Sebisa mungkin , kita harus jaga pola makan kita. Soalnya, nih, pekerjaan-pekerjaan lapangan menuntut kita untuk selalu bergerak , sehingga menghabiskan banyak tenaga. Ibarat mobil, kita juga butuh bensin yang cukup untuk bisa ‘berjalan’.

• Rela Hati
Pekerjaan apapun , kalau nggak dikerjakan sepenuh hati, pasti nggak akan menyenangkan. Akibatnya, kita akan menyerah menghadapi pekerjaan kita dan memilih untuk berhenti. Makanya, kalau ingin tetap survive dengan pekerjaan yang kita geluti sekarang ini, kita harus ikhlas melakukannya.
Kalau ingin bekerja di organisasi-organisasi social, jangan mengharapkan atau memikirkan uang. Bila itu yang menjadi patokan , maka anda tidak akan bisa bertahan lama di organisasi manapun. Kita harus melakukannya dengan hati yang rela, baru bisa bertahan.
Intinya adalah ketulusan kita menjalani pekerjan ini, seberapa beratnya pekerjaan ini pasti dapat kita tangani dan menikmati nya.